Kunjungan ke Unit Usaha sebagai Teaching Factory

Pimpinan dan staf Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara (STEBank) berkunjung ke unit usaha penggemukan dan penyembelihan hewan di Sentul – Bogor Bensfarm. Hadir dalam kunjungan ini adalah ketua STEBank Dr. Aries Muftie, SH., MH., Wakil Ketua 1 Kunrat Wirasubrta, MBA., Wakil Ketua 2 Dr. Bedjo Santoso, M.Si., Ketua Prodi S1 Perbankan Syariah Dr. Amir Yahya, Ketua LPM Khambali, M.Pd., Utusan Yayasan dan juga dosen STEBank Akhmad Syafiudin, M.Ak., Staf admnistrasi – akademik Eva Yuliana dan Azilla.

Kunjuangan ke unit-unit usaha seperti perusahaan, pabrik, lembaga, dan lain-lain menjadi bagian terpenting bagi STEBank dalam rangka persiapan penerapan kampus merdeka 35% di luar kampus sebagaimana arahan Kemendikbud sebagai interpretasi dari Kurikulum KKNI dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) sebagaimana Permendikbud no. 3 tahun 2020, di mana kampus dapat menyelenggarakan pendidikan di luar kampus dengan prosentase 35% secara lebih konkrit adalah 1 semester di perguruan tinggi luar dan 2 semester di pabrik industri dan atau magang di lapangan. Kebijakan kampus merdeka ini menjadi fokus STEBank dalam mewujudkan bagian visi misi kampus dan pencapaian lulusan yaitu mewujudkan technopreuner.

STEBank mendapatkan penerimaan hangat dari pemilik usaha yaitu Benhardi Okky S., S.Ikom. dan H. Ridwan Herdian, S.Pt keduanya merupakan anak muda lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bensfarm berdiri tahun 2013 dengan modal kandang dan kambing 150 ekor di atas sebidang tanah 2 hektar. jenis usaha pada masa awal berdiri adalah hanya penggemukan, penyembelihan dan qurban, lalu merambah ke lini usaha lainnya yaitu penyuplai daging ke rumah-rumah makan dan aqiqah. Lini usaha tidak berhenti sampai di sini tetapi akan terus merambah ke daging kemasan kaleng atau corned. Khusus lini usaha aqiqah, Bensfarm telah menjalin kerjasama dengan pengusaha aqiqah kenamaan yaitu Nurul Haya dan Dompet Dhuafa. Radius usaha antar sampai ke JABODETABEK

Pembibitan dilakukan selama 3 bulan. Umumnya bibit kambing dihargai Rp. 150.000/ kambing 1 kg dihargai Rp. 42.000. Pakan Rp 2.000/ ekor. Pekerja per orang minimal pegang 100 ekor.

Ternak sendiri dikerjasamakan dengan mitra, saat ini memiliki 2 mitra dari sebelumnya 5 mitra. Populasi ternak dengan 2 mitra mencapai 600 domba/bulan .

Ternak domba/ kambing di Indonesia adalah sebuah peluang karena berdasarkan laporan bahwa masyarakat masih kekurangan suplai daging kambing sebesar 60%. Permintaan pasar adalah daging kambing yang segar bukan frozen oleh karena itu ternak lokal bisa lebih leluasa membidik pasar.

Semoga dalam kunjungan ini memberi manfaat untuk kedua belah pihak dan khusus untuk STEBank semoga kunjungan ini memberikan penguatan bahwa generasi milenial dapat membangun usaha yang kreatif dan inovatif yang hasilnya membawa manfaat untuk lingkungan dan pembangunan ekonomi masyarakat.



Leave A Reply