Webinar Nasional Khazanah Pemikiran Ekonom Muslim di Timur Tengah

Dokumen Pusat Studi Ekonomi dan Perbankan Digital

Pusat Studi Ekonomi dan Perbankan Digital Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara Jakarta telah menggelar acara Webinar Nasional secara virtual pada Sabtu 15 Januari 2022.

Webinar Nasional bertajuk “Khazanah Pemikiran Ekonom Muslim di Timur Tengah” itu menghadirkan Ayis Mukholik, M.Hum., M.Si sebagai narasumber.

Dalam paparannya, dosen STEBank yang juga peneliti kajian Islam dan Timur Tengah itu menyampaikan bahwa ada semacam mata rantai sejarah ekonomi Islam yang didistorsi sepihak oleh kalangan tertentu.

“Dalam sejarah ekonomi dunia, tokoh ekonom yang selalu disebut adalah Adam Smith. Padahal, sebagaimana disebut dalam History of Economic Analysis menyebutkan bahwa Ibnu Khaldun adalah bapak ekonomi dunia”, terang Ayis.

Lebih lanjut, dihadapan 50 peserta Webinar dari internal dan ekstrenal kampus, Ayis menjelaskan bahwa dalam sejarah Islam, pemikiran tentang ekonomi sudah terbangun sejak awal mula era Nabi Muhammad SAW.

Hal itu terlihat, salah satunya, Nabi Muhammad sejak umur 20 tahun sudah mulai praktek ekonomi bersama Syaib bin Abi Syaib. Pada umur 25 tahun Rasulullah juga sudah berkecimpung dalam dunia ekonomi dengan meneruskan perniagaan bersama Khadijah binti Khawailid.

“Setelah masa Rasulullah, aktivitas ekonomi terus berlanjut hingga masa modern seperti saat ini”, tambanhnya.

Pada masa Khulafa Rasyidin, lahir pula para ekonom-ekonom handal seperti Abu Bakar dengan konsep zakat untuk pemerataan ekonomi secara cepat dan merata dan Ustman bin Affan serta Ali bin Abi Thalib yang melanjutkan kebijakan Umar tentang distribusi zakat yang sesuai dengan kebutuhan umat pada saat itu.

“Secara rinci, sejarah pemikiran Islam dibagi menjadi tiga: Abad klasik, abad pertengahan, dan abad kontemporer,” ujarnya.***